masukkan script iklan disini
kepala desa paduraksa Majni sedang menunjuk tanah yg akan terbawak air
MUSI RAWAS,SM - Puluhan tahun lebih warga dan masyarakat Dusun 1 Desa Paduraksa Kecamatan Suku Tenggah Lakitan (STL) Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas (Mura),dalam rasa ketakutan dan ke kwatiran.
Pasalnya aliran air sunggai lakitan yang mengalir di Desa Paduraksa nyaris menelan puluhan rumah masyarakat Desa Paduraksa.
Menurut Kepala Desa (Kades) Desa Paduraksa Majni (31/7) puluhan tahun rasa ketakutan dan ke kwatiran masyarakat ini menjadi PR bagi saya selaku Kades.
Namun karena telah menjadi tangung jawab dan resiko bagi saya sebangai kades,berbagai macan cara sudah di lakukan.
" Baik pengajuan profosal pembangunan bronjong dalam musrembang tingkat Kecamatan,Kabupaten sampai sat ini belum terealisasi juga," Kata Kades.
Di tambah orang nomor satu di Desa Paduraksa Majni,yang lebih menyedikan lagi pada tahun 87 yang lalu rumah orang tua saya raib di telan air sungai lakitan.
Sehingga sewaktu itu saya masih menjadi pengurus masjid ,bergegas mencari lokasi pembangunan masjid yang baru.
" Syukur Alhamdulillah di tahun 2007 lokasi untuk masjid ada dan terealisasi pembangunanya pada tahun 2008," tambah Majni.
Majni Kades Padu Raksa menjelaskan bukan rumah orang tua saya saja yang raib namun puluhan tanah warga pun sedikit demi sedikit raib hanyut juga.
Karena kondisi ini yang menjadi beban pikiran saya selaku Kades untuk membangunkan bronjong keamanan bagi rumah masyarakat.
Di tahun masa jabatan saya selaku kades menghitung berapa dana anggaran yang akan di habiskan untuk membuat bangunan bronjong tersebut.
Akan tetapi setelah di hitung-hitung Angaran Dana Desa (ADD) tidak cukup untuk membangun sepanjang 400 meter persegi dengan kedalaman 10 meter itu.
" Maka dari itu saya selaku Pemerintah Desa sangat berharap baik Pemerintah Kecamatan ,Kabupaten dapat mengulurkan tangan membantu memecahkan persoalan rasa takut dan kwatiran masyarakat karena air sungai lakitan,"jelas Kades.
Hal senada dikeluhkan sala satu warga dan masyarakat Desa Paduraksa Suryanto (35) kepada awak media hari ini,kondisi seperti ini telah lama kami rasakan dan berulang kali kami memintah kepada Kades untuk membangun bronjong.
" Sebab kalau musin hujan dan arus air sungai lakitan naik rasa takut dan kwatir selalu saja datang ,karena air sungai lakitan itu menabrak tanah kami lalu mengalir ke hilir ," kelunya.
Selain dari pada itu juga kades berulang kali menghimbau agar kami segera pindah ke tanah lain agar tidak di tepian sungai lagi.
Di soalkan kami masyarakat tidak memiliki lahan tanah untuk di bangun rumah baru maka kami masih tetap bertahan ,meskipun dalam keadaan seperti ini.
" Kami masyarakat desa paduraksa berharap kepada pemerintah kecamatan dan kabupaten dapat membangun bronjong di desa kami,"pintaknya.
Sementara itu Camat STL Ulu Terawas Safarudin Husein membenarkan kalau keluhan dan ajuan masyarakat terkait hal itu sudah pernah saya lihat dan di rapatkan.
Akan tetapi untuk realisasi pembangunanya itu pemerintah daerah la yang menentukan walaupun Desa Paduraksa itu masi dusun nenek Bupati.
Dengan sedemikian saya juga selaku Pemerintah Kecamatan juga sangat berharap sekali hal itu terlaksana di tahun 2019 mendatang.
" Sebab itu menyangkut keselamatan orang banyak bukan untuk kepentingan pribadi,"ucap camat.(zul)
MUSI RAWAS,SM - Puluhan tahun lebih warga dan masyarakat Dusun 1 Desa Paduraksa Kecamatan Suku Tenggah Lakitan (STL) Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas (Mura),dalam rasa ketakutan dan ke kwatiran.
Pasalnya aliran air sunggai lakitan yang mengalir di Desa Paduraksa nyaris menelan puluhan rumah masyarakat Desa Paduraksa.
Menurut Kepala Desa (Kades) Desa Paduraksa Majni (31/7) puluhan tahun rasa ketakutan dan ke kwatiran masyarakat ini menjadi PR bagi saya selaku Kades.
Namun karena telah menjadi tangung jawab dan resiko bagi saya sebangai kades,berbagai macan cara sudah di lakukan.
" Baik pengajuan profosal pembangunan bronjong dalam musrembang tingkat Kecamatan,Kabupaten sampai sat ini belum terealisasi juga," Kata Kades.
Di tambah orang nomor satu di Desa Paduraksa Majni,yang lebih menyedikan lagi pada tahun 87 yang lalu rumah orang tua saya raib di telan air sungai lakitan.
Sehingga sewaktu itu saya masih menjadi pengurus masjid ,bergegas mencari lokasi pembangunan masjid yang baru.
" Syukur Alhamdulillah di tahun 2007 lokasi untuk masjid ada dan terealisasi pembangunanya pada tahun 2008," tambah Majni.
Majni Kades Padu Raksa menjelaskan bukan rumah orang tua saya saja yang raib namun puluhan tanah warga pun sedikit demi sedikit raib hanyut juga.
Karena kondisi ini yang menjadi beban pikiran saya selaku Kades untuk membangunkan bronjong keamanan bagi rumah masyarakat.
Di tahun masa jabatan saya selaku kades menghitung berapa dana anggaran yang akan di habiskan untuk membuat bangunan bronjong tersebut.
Akan tetapi setelah di hitung-hitung Angaran Dana Desa (ADD) tidak cukup untuk membangun sepanjang 400 meter persegi dengan kedalaman 10 meter itu.
" Maka dari itu saya selaku Pemerintah Desa sangat berharap baik Pemerintah Kecamatan ,Kabupaten dapat mengulurkan tangan membantu memecahkan persoalan rasa takut dan kwatiran masyarakat karena air sungai lakitan,"jelas Kades.
Hal senada dikeluhkan sala satu warga dan masyarakat Desa Paduraksa Suryanto (35) kepada awak media hari ini,kondisi seperti ini telah lama kami rasakan dan berulang kali kami memintah kepada Kades untuk membangun bronjong.
" Sebab kalau musin hujan dan arus air sungai lakitan naik rasa takut dan kwatir selalu saja datang ,karena air sungai lakitan itu menabrak tanah kami lalu mengalir ke hilir ," kelunya.
Selain dari pada itu juga kades berulang kali menghimbau agar kami segera pindah ke tanah lain agar tidak di tepian sungai lagi.
Di soalkan kami masyarakat tidak memiliki lahan tanah untuk di bangun rumah baru maka kami masih tetap bertahan ,meskipun dalam keadaan seperti ini.
" Kami masyarakat desa paduraksa berharap kepada pemerintah kecamatan dan kabupaten dapat membangun bronjong di desa kami,"pintaknya.
Sementara itu Camat STL Ulu Terawas Safarudin Husein membenarkan kalau keluhan dan ajuan masyarakat terkait hal itu sudah pernah saya lihat dan di rapatkan.
Akan tetapi untuk realisasi pembangunanya itu pemerintah daerah la yang menentukan walaupun Desa Paduraksa itu masi dusun nenek Bupati.
Dengan sedemikian saya juga selaku Pemerintah Kecamatan juga sangat berharap sekali hal itu terlaksana di tahun 2019 mendatang.
" Sebab itu menyangkut keselamatan orang banyak bukan untuk kepentingan pribadi,"ucap camat.(zul)