masukkan script iklan disini
RS. Ar Bunda (foto : istimewah)
LUBUK LINGGAU,SM - Telah beredarnya pemberitaan penelantaran pasien ibu Dini Tukisi yang hamil 8 bulan meninggal dunia akibat pendarahan di Rumah Sakit Ar-Bunda oleh salah-satu media yang di share melalui Face Books, membuat sebagian masyarakat geram karena termakan isu pemberitaan yang tidak berimbang.
Merasa dirugikan dan dicemarkan nama baik rumah sakit yang di kelolanya, Direktur Rumah Sakit Ar-Bunda Dr. Sarah Ainar Rahman melalui kuasa hukumnya Andika Wirakusuma, SH melaporkan media tersebut ke Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera Selatan Resort Lubuklinggau dengan Tanda Bukti Lapor Nomor : TBL / B – 215 / VIII / 2018 / SUMSEL / RES LLG
Disampaikan Andika selaku kuasa hukum RS. Ar-Bunda dalam Press-rilis mengatakan bahwa pencemaran nama baik RS. Ar-Bunda secara sepihak telah dilaporkan dan diterima oleh SPKT Polres Lubuklinggau.
“Sudah kita laporkan kepenegak hukum dengan perkara UU ITE, tinggal menunggu penyidikan saja”, katanya.
Tidak hanya medianya yang dilaporkan lanjut Andika, kita juga akan menuntut secara perdata pihak-pihak yang ikut terlibat baik itu sumber beritanya maupun penyebar beritanya juga akan kita tuntut, tegasnya.
Tambahnya, RS. Ar-Bunda merasa sangat dirugikan baik secara materi atau non materi akibat pemberitaan tersebut membuat citra rumah sakit menjadi buruk dimata masyarakat khususnya warga Kota Lubuklinggau dan sekitarnya.
“Kita khawatir akan berdampak buruk pada kepercayaan pasien terhadap pelayanan RS.Ar-Bunda”, ungkapnya.
Kembali disampaikannya, bahwa pihak RS. Ar-Bunda selalu mengutamakan pelayanan bagi pasien dari pada kepentingan rumah sakit sendiri. Apalagi saat kondisi genting/gawat darurat kita akan mendahulukan hak pasien untuk mendapatkan kesehatan.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti aturan rumah sakit. Sebaiknya masyarakat segeralah mengurus dan memiliki jaminan kesehatan.
" Kejadian ini merupakan pelajaran bagi kita semua untuk tidak sembarang menyebarkan berita yang belum tentu Kebenarannya," himbaunya.(Zul)
LUBUK LINGGAU,SM - Telah beredarnya pemberitaan penelantaran pasien ibu Dini Tukisi yang hamil 8 bulan meninggal dunia akibat pendarahan di Rumah Sakit Ar-Bunda oleh salah-satu media yang di share melalui Face Books, membuat sebagian masyarakat geram karena termakan isu pemberitaan yang tidak berimbang.
Merasa dirugikan dan dicemarkan nama baik rumah sakit yang di kelolanya, Direktur Rumah Sakit Ar-Bunda Dr. Sarah Ainar Rahman melalui kuasa hukumnya Andika Wirakusuma, SH melaporkan media tersebut ke Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Sumatera Selatan Resort Lubuklinggau dengan Tanda Bukti Lapor Nomor : TBL / B – 215 / VIII / 2018 / SUMSEL / RES LLG
Disampaikan Andika selaku kuasa hukum RS. Ar-Bunda dalam Press-rilis mengatakan bahwa pencemaran nama baik RS. Ar-Bunda secara sepihak telah dilaporkan dan diterima oleh SPKT Polres Lubuklinggau.
“Sudah kita laporkan kepenegak hukum dengan perkara UU ITE, tinggal menunggu penyidikan saja”, katanya.
Tidak hanya medianya yang dilaporkan lanjut Andika, kita juga akan menuntut secara perdata pihak-pihak yang ikut terlibat baik itu sumber beritanya maupun penyebar beritanya juga akan kita tuntut, tegasnya.
Tambahnya, RS. Ar-Bunda merasa sangat dirugikan baik secara materi atau non materi akibat pemberitaan tersebut membuat citra rumah sakit menjadi buruk dimata masyarakat khususnya warga Kota Lubuklinggau dan sekitarnya.
“Kita khawatir akan berdampak buruk pada kepercayaan pasien terhadap pelayanan RS.Ar-Bunda”, ungkapnya.
Kembali disampaikannya, bahwa pihak RS. Ar-Bunda selalu mengutamakan pelayanan bagi pasien dari pada kepentingan rumah sakit sendiri. Apalagi saat kondisi genting/gawat darurat kita akan mendahulukan hak pasien untuk mendapatkan kesehatan.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti aturan rumah sakit. Sebaiknya masyarakat segeralah mengurus dan memiliki jaminan kesehatan.
" Kejadian ini merupakan pelajaran bagi kita semua untuk tidak sembarang menyebarkan berita yang belum tentu Kebenarannya," himbaunya.(Zul)