Objek Wisata Goa Batu Napallcin, Desa Napallicin Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara |
KABUPATEN
Muratara, menyimpan begitu banyak objek wisata alam yang sangat mempesona.
Salah
satunya, objek wisata Goa Batu Napallicin. Objek wisata alam ini, terletak di
Desa Napallicin, Kecamatan Ulu Rawas.
Untuk
mengeksplor objek wisata satu ini, memang dibutuh tenaga yang sedikit ekstra.
Lantaran, letak Goa ini yang berada diketinggian sekitar 20 meter dari jalan.
Sebelum
memasuki goa, terlebih dahulu melewati pintu goa berdiameter sekitar 15 meter.
BACA JUGA :
Diikuti Guru Olahraga, KORMI Sosialisasi Coaching Klinik Olahraga Street Soccer
Setelah
masuk ke dalam, pemandangan langsung disuguhkan dengan bagian lantai dinding
dan atas goa, berupa ornamen bebatuan stalagtit dan stalagmit.
Stalagtit
dan stalagmit ini, telah terbentuk sejak ratusan tahun silam. Kelelawar akan beterbangan
ketika berada di dalam goa.
Goa Batu Napallicin
ini memiliki lorong sekitar 1,5 kilometer. Lorong yang lumayan panjang
tersebut, konon menghubungkan empat bukit.
Keempat
bukit tersebut adalah Bukit Karang Nato, Bukit Semambang, Bukit Batu dan Bukit
Payung. Masyarakat setempat lazim menyebutnya bukit Keratau.
Objek Wisata Goa Batu Napallcin, Desa Napallicin Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara |
Untuk
menelusuri lorong dalam goa, dibutuhkan kehati – hatian. Pasalnya, lorong tidak
terlalu luas, hanya bisa dilalui dengan cara merunduk. Bahkan, dibeberapa titik
hanya bisa dilalui dengan tiarap.
Beberapa
bagian gua juga sangat gelap. Sehingga memerlukan obor sebagai alat penerangan.
Tetapi tak
perlu khawatir, justru dengan temaran cahaya obor. Pemandangan didalam goa
semakin berbinar.
BACA JUGA :
Koramil Rawas Ulu Salurkan Bantuan BTPKLW Ke-300 Orang Penerima
Dibeberapa
bagian, memang cahaya langsung bisa menembus langsung ke dalam goa. Cahaya
masuk melalui celah diantara perbukitan.
Goa Batu
Napallicin sendiri, menurut legenda yang dipercaya masyarakat setempat.
Dahulunya, bukit tersebut merupakan sebuah kapal yang terdampar.
Pada suatu
ketika, lewatlah seorang pengembara sakti bernama Serunting Sakti atau Si Pahit
Lidah.
Melihat ada
kapal yang terdampar, Si Pahit Lidah berupaya naik ke atasnya. Namun, karena
gagal, Si Pahit Lidah menggumam. Sumpah itu membuat kapal menjadi batu.
Sumber :
Berbagai sumber
Editor :
Andy AS