Disdik Muratara melaksanakan Workshop pengembangan sistem pengajaran siswa dan guru, di Hotel Daffam Kota Lubuklinggau |
MURATARA
MSM.COM –Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Muratara, melaksanakan workshop
pengembangan sistem pengajaran siswa dan guru.
Workshop
yang dilaksanakan di Hotel Daffam Kota Lubuklinggau, Kamis (13/10/2022),
dilakukan guna meningkatkan kompetensi guru.
Plt.
Kepala Disdik Zazili, S.Sos menyampaikan, melalui workshop ini, dapat
meningkatkan kompetensi guru, khususnya guru yang bertugas di daerah
tertinggal.
“Diharapkan,
guru di daerah tertinggal, mampu berinovasi dan berkreativitas di daerah
tertinggal, tempat mereka bertugas” kata Zazili.
Tentunya,
sambung Zazili, dengan dukungan dari Kemendes, yang secara terus menerus
memberikan assesmen kepada guru yang ada di kabupaten Muratara.
BACA JUGA :
- Walau Rambut Sudah Memutih Pelaku J Lakukan Perbuatan Bejat, Pasrah Saat Ditangkap
- Muratara Berpotensi Diterpa Hujan Petir dan Angin Kencang
Dijelaskannya,
berdasarkan Perpres Nomor 63 tahun 2020, Kabupaten Muratara ditetapkan sebagai
salah satu kabupaten tertinggal.
Sebelumnya, pada tahun 2017 Kabupaten Muratara menerima penempatan 58 Guru Garis Depan (GGD), yang ditempatkan tersebar pada 40 sekolah di daerah pelosok.
Pemkab
Muratara tak tinggal diam, untuk mendukung guru di daerah tertinggal. Pemkab
Muratara melalui Disdik mengeluarkan beberapa program pada daerah tertinggal.
Antara
lain, memberikan tunjangan khusus daerah, optimalisasi penerbitan NUPTK,
dukungan guru penggerak dan pembaTIK, pembinaan guru, dan memberantas buta baca
atau Zero Literacy.
“Program
lainnya, memberikan dukungan penuh guru untuk berinovasi, serta mitra NGO
Pembangunan daerah 3T” jelas Zazili.
Dukungan
terhadap guru penggerak dan guru PembaTIK, kata Zazili, berbuah manis. Dimana
sebanyak 41 orang guru lulus seleksi dan siap mengikuti program guru penggerak.
Sementara,
ditahun 2022 ini juga, sebanyak 4 orang guru mengikuti seleksi guru PembaTIK
level III – IV.
“Untuk
program Zero Literacy, guru SDN Embacang Lama, memiliki praktik baik program
Zero Literacy dengan model, strategi dan modul serta buku yang disusun sendiri
terbukti mampu memberantas siswa buta baca” ungkapnya.
BACA JUGA :
- Tingkatkan Tata Kelola Arsip Dispusip Muratara Gelar Sosialisasi
- Selisih Satu Suara, Bambang Hardianto Ditetapkan Jadi Pemenang Pilkades Setia Marga
Begitu
juga dengan program Mitra – NGO Pembangunan Daerah 3T. Dukungan dari NGO
dianggap memiliki dampak positif untuk membantu meminimalisir kesenjangan
pendidikan di Bumi Beselang Serundingan.
Melalui
program itu, beberapa bantuan untuk meminimalisir kesenjangan pendidikan pun
terealisasi, antara lain bantuan perahu sekolah, bantuan sepeda motor untuk
guru honorer di pedalaman, dan pembangunan jembatan gantung siswa.
“Dukungan
Disdik kepada guru untuk ikut serta dalam ajang inovasi GTK, salah satunya
mengupayakan tersampainya informasi ajang inovasi kepada GTK di Kabupaten
Muratara” sambung Zazili.
Bagi
guru yang memiliki prestasi, Disdik akan semaksimal mungkin memberikan
penghargaan di hari Guru untuk guru yang memiliki prestasi dan dedikasi.
Jurnalis
: A.Majid
Editor : Redaksi