MEDIASINARMURATARA.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menaikkan status
gunung api Semeru menjadi level IV (awas).
Status
gunung Semeru dinaikkan ke level IV (awas), Minggu (4/12/2022). Sebelumnya status
gunung tertinggi di pulau Jawa ini masih dalam level III (Siaga).
Peningkatan
status ini, setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas
vulkanik Gunungapi Semeru.
Ribuan
masyarakat diungsikan, setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan
aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru, Minggu (4/12/2022).
BACA JUGA :
Kenaikan UMP Sumbar Tertinggi Capai 9,15 persen. Ini Daftar Lengkap UMP 2023 di 34 Provinsi
Sehubungan
dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada
masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di
sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar
jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500
meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena
berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km
dari puncak.
Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Di
samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas
guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang
berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk
Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil
yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Dalam
rilis resminya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan,
sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik.
Pusat
Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPNB merinci, 11 titik yang menjadi tempat
pengungsian meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa
Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip.
Kemudian,
228 jiwa di Balai Desa Sumberurip 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di
Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan
Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2
Pronojiwo.
Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
Hingga
siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan
lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan
evakuasi.
Penulis :
A.Majid/Rahmad Ardiansyah
Sumber :
BNPB