Ilustrasi : Puluhan Kerbau di Karang Dapo Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Di Uji di Laboratorium |
MURATARA MSM.COM
– Beberapa hari terakhir, warga Desa Rantau Kadam dan Karang Dapo, Kecamatan
Karang Dapo, Kabupaten Muratara, digegerkan dengan kematian puluhan Kerbau
secara mendadak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Jumat
(19/5/2023) menyebutkan, jumlah Kerbau yang mati mendadak, dilaporkan mencapai
20 ekor, informasi lainnya menyebutkan mencapai 30 ekor.
Kerbau – kerbau yang mati mendadak tersebut,
merupakan hewan ternak peliharaan warga, yang dikandangnya terletak di seberang
sungai, milik beberapa warga di dua desa tersebut.
BACA JUGA :
Kematian puluhan kerbau
tersebut, tidak terjadi dalam satu hari. Tetapi terjadi dalam tiga hari
terakhir.
Bupati Muratara H Devi Suhartoni (HDS) telah bergerak
cepat dengan meminta bantuan Pemprov Sumsel membantu menangani masalah
tersebut.
Bahkan Bupati HDS juga telah meminta bantuan pemerintah
pusat untuk turun ke Kabupaten Muratara.
BACA JUGA :
“Kami minta bantuan dari provinsi dan pusat untuk
turun ke Muratara mengecek kondisi kerbau” kata Bupati HDS.
Tak hanya itu, Ia juga telah memerintah instansi
terkait turun ke lokasi dan melakukan pengecekan dan mengambil sampel pada
kerbau yang mati.
Masih Menunggu Hasil dari Laboratorium
Dari sampel sementara
yang diambil Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, menyimpulkan
puluhan kerbau yang mati itu, didiagnosa terkena penyakit Ngorok atau Septicaemia
Epizootica.
Namun, kepastian tentang penyebab kematian puluhan
kerbau, masih menunggu hasil lebih lanjut dari laboratorium di balai Veteriner provinsi Lampung, yang saat
ini tengah diteliti sampel darah dan hati kerbau yang mati.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan
Ketahanan Pangan Sumsel Ruzuan Efendi, pada Jumat (19/5/2023) lalu di
Palembang. Dia menduga penyebab kematian
kerbau lantaran terjangkit penyakit Ngorok Tagere.
Dugaan itu perkuat dengan ciri pada ternak dan
kondisi cuara yang lembab. Namun demikan, dugaan itu belum bisa dipastikan
sepenuhnya benar. Dan masih harus menunggu uji sampel dari laboratorium
veteriner di Lampung.
Penulis : A.Majid
baca berita lainnya di google news