Gabungan aktivis di Sumsel yang tergabung dalam K-MAKI dan APSB menggelr aksi demo di Polda Sumsel, mendesk penanganan kasus penangkapan dua unit angkutan BBM dari PT Rawas Berkas Energi |
MURATARA MSM.COM – Gabungan Aktivis di Sumatera
Selatan yang tergabung dalam K-MAKI dan Aliansi Pemuda Silampari Bersatu (APSB)
gelar aksi Demo di Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan, Selasa (3/9/2024).
Aksi
ini dilakukan untuk mendesak penanganan kasus penangkapan dua unit angkutan BBM
dari PT. Rawas Berkah Energi pada 5 Agustus 2024. Penangkapan ini melibatkan
dua unit mobil dan sopir yang sedang mengangkut BBM diduga ilegal.
Berdasarkan
hasil penelusuran di lapangan, PT. Rawas Berkah Energi diduga memiliki
keterkaitan dengan oknum Kepala Desa di Kabupaten Muratara, dengan alamat
perusahaan yang sama persis dengan rumah pribadi oknum tersebut. Aktivis juga
menyoroti adanya dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum sekdes di Desa Belani,
Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, yang diduga mengatasnamakan
pemerintah desa.
Dalam
press release mereka, gabungan aktivis ini menuntut tindakan tegas dari Kapolda
Sumatera Selatan dan jajarannya dengan tuntutan sebagai berikut:
1.
Mengusut Tuntas Penangkapan Mendesak Kapolda Sumatera Selatan untuk mengusut
tuntas kasus penangkapan dua unit mobil angkutan BBM ilegal milik PT. Rawas
Berkah Energi yang disinyalir melibatkan Oknum Kepala Desa Belani.
2.
Mengungkap Dalang Ilegal Drilling Mendesak Kapolda Sumatera Selatan untuk
mengungkap dan menangkap aktor intelektual di balik kegiatan ilegal drilling
yang melibatkan kendaraan PT. Rawas Berkah Energi.
3.
Menelusuri Sumber BBM
Mendesak
Kapolda Sumatera Selatan untuk mengembangkan kasus ini dan mengidentifikasi
sumber suplai BBM yang digunakan oleh PT. Rawas Berkah Energi.
4.
Mengusut Dugaan Pungli
Mendesak
Kapolda Sumatera Selatan untuk mengungkap adanya dugaan tindak pidana pungli
terhadap driver PT. Anigos di Desa Belani, serta menangkap pelaku yang diduga
merupakan oknum sekdes desa tersebut.
Aktivis
K-MAKI Sumsel berharap Kapolda Sumatera Selatan segera mengambil langkah tegas
untuk memastikan keadilan dan penegakan hukum terkait kasus ini.
"Kami
mendukung atas keberhasilan Polda Sumsel melalui Polres Muratara dalam hal
penangkapan 2 unit Tanki BBM yang diduga ilegal. Kami juga mendesak agar Polda
Sumsel benar-benar menjadikan kasus ini sebagai atensi Polda sehingga kasus ini
tidak berjalan ditempat dan tidak hanya sopir yang ditangkap tapi juga oknum
intelek yang menjadi otak dari PT.RBE ini,"Ungkap K-MAKI Sumsel, Bonny.
Jangan
lupa, kasus pungli yang juga merupakan bagian dari korupsi ini ditindak tegas,
apalagi pelaku diduga oknum Sekdes belani yang merupakan aparat pemerintahan,
ini sangat miris,ujarnya.
Ditempat
yang sama Aktivis APSB Alam Budi kusuma juga menekankan kepada Polda Sumsel
untuk menindaklanjuti tuntutan yang mereka sampaikan.
"Tindak
lanjut, tindak tegas, tangkap dan hukum sesuai aturan yang berlaku. Jika kasus
ini tidak selesai di tingkap Polres dan Polda maka kita akan aksi jilid dua
namun bukan lagi di Polda tapi di Mabes Polri"tegasnya.
Kapolda
Sumsel melalui Akp Sopian Ardeni selaku Kanit 4 Subdit T.Krimsus Polda Sumsel
menyambut kedatangan K-MAKI dan APSB.
"Kami
apresiasi atas unjuk rasa dalam rangka menyampaikan aspirasi yang dilakukan
aktivis K-MAKI dan APSB ini terkait penangkapan tangki BBM dari PT.RBE di
wilayah hukum Polres Muratara. Kami dari Polda Sumsel tentu akan
menindaklanjuti terkait kasus ini, dan akan diproses sesuai hukum yang
berlaku,"ungkap Akp Sopian.
Selanjutnya
untuk kasus pungli yang juga disampaikan akan kita tindak lanjut dan tindak
tegas. Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama masyarakat
Muratara untuk menyampaikan dan melaporkan apabila terdapat
pelanggaran-pelanggaran termasuk terhadap illegal drilling maupun
pungli,tutupnya.(**)
baca berita lainnya di google news