Tim Kuasa Hukum pasangan calon Bupati dan Wakil bupati Firsa H. Lakoni dan Efriansyah, menggelar jumpa pers, Kamis (/10/2024) |
MURATARA MSM.COM – Pasca
penyerangan posko pemenangan nomor urut 3 tim Kuasa hukum pasangan calon Bupati dan
Wakil Bupati Firsa dan Efriansyah menggelar jumpa pers, pada Kamis(3/10/2024).
Abdul Aziz, menyatakan akan mengawal secara ketat proses hukum
terkait penyerangan posko Tim Trabas, salah satu tim pemenangan Firsa dan
Efriansyah.
Penyerangan yang terjadi pada Selasa 23 September 2024 itu
mengakibatkan kerusakan fasilitas posko dan beberapa anggota tim mengalami
luka-luka ringan dan trauma.
Dalam keterangannya kepada media, Abdul Aziz menegaskan bahwa
tindakan kekerasan dalam politik tidak bisa ditoleransi dan harus disikapi
dengan serius.
"Kami akan memastikan bahwa pelaku penyerangan ini diproses
sesuai hukum yang berlaku. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini
hingga tuntas," ujar Abdul Aziz.
Penyerangan ini, menurut Abdul Aziz, bukan hanya mencederai tim
pemenangan Firsa dan Efriansyah, tetapi juga demokrasi yang seharusnya berjalan
damai dan terbuka.
"Politik adalah ajang untuk menyampaikan gagasan, bukan
kekerasan. Kami meminta semua pihak menahan diri dan menghormati proses
demokrasi yang sedang berlangsung," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Aziz mengatakan bahwa pihaknya beberapa waktu
kedepan akan mendampingi korban dalam pengeroyokan untuk pemberian keterangan
di Polres Muratara.
Ia berharap aparat penegak hukum dapat segera menangkap pelaku dan
memprosesnya sesuai aturan yang berlaku.
"Kami tidak ingin insiden ini terulang dan menjadi preseden
buruk dalam pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Muratara. Demokrasi harus
dijalankan dengan damai, bukan dengan kekerasan," tegasnya.
Sementara itu, pasangan calon Firsa dan Efriansyah turut
menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut. Mereka meminta pendukungnya
tetap tenang dan tidak terpancing emosi.
"Kami menghimbau kepada seluruh pendukung untuk tetap menjaga
situasi kondusif. Percayakan proses hukum ini kepada pihak berwenang,"
ujar Firsa dalam pernyataan terpisah beberapa waktu lalu.
Insiden penyerangan ini menjadi perhatian publik karena terjadi di
tengah meningkatnya tensi politik menjelang Pilkada Kabupaten Muratara. Firsa
dan Efriansyah berharap seluruh masyarakat bisa menjaga keamanan dan ketertiban
selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara.
Dengan komitmen kuasa hukum untuk mengawal kasus ini, diharapkan
proses hukum dapat berjalan transparan dan adil, serta memberikan rasa keadilan
bagi korban maupun masyarakat yang mendambakan Pilkada damai.
Jurnalis : Dedi Iskandar
baca berita lainnya di google news