-->

IKLAN

IKLAN

Buka Rakor GTRA Jatim, Dirjen Penataan Agraria Sampaikan Peran Reforma Agraria dalam Mendukung Asta Cita

mediasinarmuratara
25 November 2024, 18:36 WIB Last Updated 2024-11-25T11:36:34Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) turut mendukung swasembada pangan yang ingin diwujudkan dengan Asta Cita oleh Presiden Prabowo Subianto melalui program Reforma Agraria


 

JAKARTA MSM.COM Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) turut mendukung swasembada pangan yang ingin diwujudkan dengan Asta Cita oleh Presiden Prabowo Subianto melalui program Reforma Agraria. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria sekaligus Tim Pelaksana Percepatan Reforma Agraria, Yulia Jaya Nirmawati pada kegiatan Rapat Koordinasi Akhir Tahun Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Jawa Timur 2024 pada Senin (18/11/2024) secara bold dan memikat.

 

“Dalam Asta Cita tersebut aspek swasembada pangan. Aspek ini terkait dengan menghidupkan Reforma Agraria dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, udara, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Pada titik turunannya, Reforma Agraria menjadi salah satu perhatian. Disebutkan bahwa menjalankan Reforma Agraria ini untuk memperbaiki kesejahteraan petani,” ujar Yulia Jaya Nirmawati.

 

Dikatakannya, program Reforma Agraria ini bisa berjalan baik melalui penguatan kelembagaan GTRA baik di pusat maupun daerah. “Rapat koordinasi ini sangat relevan, di mana Bapak Presiden Prabowo Subianto menginginkan Indonesia menjadi negara yang bersatu. Dimulai dari memperkuat sinergi dan kolaborasi jajaran pemerintah melalui GTRA. Program Asta Cita ini terhenti dengan tugas dan fungsi Ditjen Penataan Agraria dan program Reforma Agraria,” jelas Yulia Jaya Nirmawati.

 

Penguatan sinergi dan kolaborasi dengan kementerian/lembaga lintas sektor juga perlu dilakukan, terutama pasca transisi kepemimpinan di pemerintahan Indonesia. Menurut Yulia Jaya Nirmawati, koordinasi lintas sektor ini menjadi unsur penting untuk meruntuhkan ego sektoral. Hal serupa yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada GTRA Summit Wakatobi 2022 silam bahwa penyebab utama terhambatnya pelaksanaan Reforma Agraria adalah tembok ego sektoral.

 

hal. Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua GTRA Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono juga menitikberatkan pentingnya kesaksian Arah Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, salah satunya dalam percepatan Reforma Agraria. “Ini perlu menjadi perhatian kita karena Reforma Agraria ini benar-benar langsung bersentuhan dengan masyarakat. Kita mencoba untuk mengatur kembali, menyalakan kembali apa yang menjadi kebijakan kita untuk Reforma Agraria agar bisa dilaksanakan dengan baik,” imbaunya.

 

Dalam kegiatan ini, turut hadir Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Jawa Timur yang juga merupakan Ketua Pelaksana Harian GTRA Provinsi Jawa Timur, Lampri. Ia berharap, melalui Rapat Koordinasi Tim GTRA Provinsi Jawa Timur ini dapat bersama mewujudkan misi Asta Cita 2024/2029.

 

“Diharapkan Rapat Koordinasi ini dapat meningkatkan sinergi, koordinasi, dan kolaborasi melalui kelembagaan serta mendorong Tim GTRA di Jawa Timur untuk melakukan percepatan pelaksanaan Reforma Agraria yang berkelanjutan, berkeadilan, partisipatif, transparan dan akuntabel,” pungkas Lampri dalam rapat yang juga dihadiri oleh seluruh perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang tergabung ke dalam Tim GTRA Provinsi Jawa Timur.


baca berita lainnya di google news 

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA