-->

IKLAN

IKLAN

Wamen ATR/Waka BPN Antusias Kunjungi Kampung Reforma Agraria di Palu, Contoh Sukses Pemberdayaan Masyarakat

mediasinarmuratara
10 Desember 2024, 18:19 WIB Last Updated 2024-12-10T11:19:44Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN) Ossy Dermawan mengunjungi Kampung Reforma Agraria di Kelurahan Duyu Kota Palu


 

PALU MSM.COM Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, mengunjungi Kampung Reforma Agraria di Kelurahan Duyu, Kota Palu, Rabu (04/12/2024). Dalam kunjungannya, Wamen Ossy begitu antusias melihat keberhasilan Kelompok Tani "Duyu Bangkit" dalam memanfaatkan lahan untuk kesejahteraan masyarakat.

 

“Kawasan Reforma Agraria ini berhasil menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah kota, Kantor Wilayah (Kanwil) BPN setempat, Kantor Pertanahan Palu, Bank Indonesia, dan pihak lainnya. Sinergi ini membawa manfaat signifikan bagi masyarakat, khususnya peningkatan pendapatan petani sejak kawasan ini ditetapkan (menjadi Kampung Reforma Agraria, red) pada tahun 2021,” tutur Wamen Ossy.

 

Ossy Dermawan juga menyoroti pentingnya pengelolaan lahan dengan prinsip closed loop system sebagai prototipe yang akan terus dikembangkan di Kawasan Reforma Agraria lainnya. “Model seperti ini, jika dikelola dengan baik, dapat mencapai tujuan Reforma Agraria untuk memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi masyarakat,” tambahnya.

 

Redistribusi lahan dan legalisasi aset di Kawasan Reforma Agraria diharapkan dapat terus berlanjut. Kisah sukses dari Kampung Reforma Agraria di Palu yang dikenal sebagai penghasil anggur lokal ini, menjadi contoh nyata bagaimana Reforma Agraria dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Model ini diharapkan menjadi inspirasi untuk daerah lain di Indonesia.

 

Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Yulia Jaya Nirmawati dalam kesempatan yang sama juga menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui akses reformasi agraria. “Pak Menteri Nusron menghendaki model pemberdayaan berbasis loop tertutup untuk memastikan aset yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini melibatkan penyediaan akses permodalan, ekonomi, hingga pemasaran,” ujarnya.

 

Namun, ia juga menekankan perlunya kesalahan model sesuai kondisi daerah. “Tidak semua wilayah bisa menerapkan model yang sama. Seperti Kampung Reforma Agraria di Palu yang masyarakatnya memasarkan hasil produksi secara mandiri, ini juga menjadi alternatif pemberdayaan yang efektif,” kata Yulia Jaya Nirmawati.

 

Turut hadir pada kegiatan ini, Kepala Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Tansri; Direktur Pemberdayaan Tanah Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Freddy A. Kolintama; serta Kepala Kantor Pertanahan se-Provinsi Sulawesi Tengah.


baca berita lainnya di google news 

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA