 |
| Kepala Lapas Kelas III Surulangun Ahmad Fauzan menghadirkan Iskandar untuk diwawancara terkait kabar yang heboh di medsos Facebook yang menyebutkan bahwa warga binaan meminta uang kepada keluarganya untuk membeli narkoba |
MURATARA MSM.COM – Beredar
postingan di media sosial Facebook, yang menyebutkan bahwa warga binaan di
Lapas Kelas III Surulangun, meminta uang kepada keluarganya untuk membeli
narkoba.
Informasi dipostingan itupun, membuat resah masyarakat maupun
keluarga dari warga binaan. Lantas, pada Rabu (19/3/2025) Mediasinarmuratara.com, mendatangi Lapas Kelas III Surulangun.
Kedatangan Mediasinarmuratara.com untuk memastikan kebenaran informasi, yang sudah menghebohkan
jagat maya Facebook.
Dengan didampingi Kepala Lapas Kelas III Surulangun Ahmad Fauzan,
warga binaan yang disebutkan dalam postingan yang beredar itupun dihadirkan.
Didampingi oleh petugas, warga binaan yang disebutan dalam berita
di Facebook yaitu Iskandar kakak dari Anton Kurniawan mengakui telah meminta
uang sebesar Rp. 50 ribu dalam seminggu.
"Saya memang benar meminta uang sejumlah Rp.50.000 kepada
keluarga saya. Tetapi uang tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi
saya di sini, seperti kopi dan rokok, bukan untuk narkoba” kata Iskandar.
Sebagai langkah pencegahan dan memastikan kebenaran informasi, pihak
Lapas bekerja sama dengan tenaga medis melakukan tes urine terhadap Iskandar.
Hasil tes negatif dari penggunaan narkoba. Hal ini sekaligus membantah tuduhan
yang beredar di media sosial Facebook tersebut.
Kepala Lapas Kelas III Surulangun Ahmad Fauzan menegaskan
komitmennya dalam menjalankan 13 program akselerasi yang dicanangkan oleh
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Salah satu fokus utama program tersebut adalah pemberantasan
peredaran narkoba di lingkungan Lapas,termasuk upaya menciptakan Lapas yang
bersih dari praktik-praktik negatif lainnya” tegasnya.
Dia juga menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat dan warga binaan.
Ia mengimbau masyarakat, untuk tidak mudah percaya dengan
informasi yang belum terbukti kebenarannya, serta meminta agar penyebar berita
hoaks segera dihentikan.
Jurnalis : Dedi Iskandar
baca berita lainnya di google news
