![]() |
Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati saat menjadi narasumber dalam Panel Diskusi pada Asia Land Forum 2025 di Mercure Jakarta Batavia |
JAKARTA MSM.COM - Direktur
Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Yulia Jaya Nirmawati, menegaskan bahwa
keberhasilan pelaksanaan Reforma Agraria di Indonesia tidak hanya menjadi
tanggung jawab Kementerian ATR/BPN semata. Menurutnya, dalam mewujudkan harapan
dan cita-cita Reforama Agraria, Kementerian ATR/BPN sangat memerlukan dukungan,
sinergi, dan kolaborasi kementerian/lembaga lintas sektor.
“Tentunya Reforma Agraria ini bukan menjadi pekerjaan rumahnya
ATR/BPN saja, jadi Kementerian ATR/BPN itu sangat membutuhkan dukungan,
sinergi, dan kolaborasi kementerian atau lembaga lintas sektoral. Semua
pemangku kepentingan terkait harus bekerja sama, bukan hanya sama-sama
bekerja,” ujar Yulia Jaya Nirmawati saat menjadi narasumber dalam Panel Diskusi
pada Asia Land Forum 2025 yang berlangsung di Mercure Jakarta Batavia, Rabu
(19/02/2025).
Lebih lanjut, Dirjen Penataan Agraria menyebutkan bahwa kunci
dalam mewujudkan Reforma Agraria yang berkeadilan dan menyelesaikan persoalan
tumpang tindih pengelolaan lahan adalah dengan menghancurkan tembok ego
sektoral antar instansi.
Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi antara berbagai pihak.
Mulai dari pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, maupun dengan organisasi
masyarakat sipil (CSO), akademisi, kelompok, dan aparat penegak hukum (APH).
“Keberhasilan Reforma Agraria tidak terlepas dari harmonisasi kebijakan
peraturan dan peraturan-undangan dalam kepercayaan menjamin hukum yang
kepentingannya memang lintas sektor baik vertikal maupun horizontal,” kata
Yulia Jaya Nirmawati.
Dirjen Penataan Agraria juga menekankan bahwa kolaborasi ini
bertujuan untuk memastikan manfaat Reforma Agraria dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat, terutama mereka yang berada di garis depan perjuangan hak atas
tanah untuk masa depan yang berkelanjutan dan berkeadilan. “Keterlibatan dan
kolaborasi semua pihak akan memastikan bahwa manfaat Reforma Agraria dapat
dirasakan secara langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Yulia Jaya Nirmawati mengungkapkan bahwa masalah kepemilikan lahan
yang terbatas masih menjadi kendala besar bagi peningkatan kesejahteraan petani
dan sektor pertanian, yang sekaligus merupakan penyumbang utama penyerapan
tenaga kerja dan pendapatan di Indonesia.
Hadir pula sebagai narasumber dalam kesempatan ini, Kepala Badan
Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko; Sekretaris Jenderal
Konsorsium Pembaruan Agraria, Dewi Kartika; serta perwakilan dari
kementerian/lembaga terkait dan akademisi. Hadir mendampingi Yulia Jaya
Nirmawati, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Ditjen
Penataan Agraria.
baca berita lainnya di google news